Monday, June 29, 2015

Mimpi 0.0001 pikometer

Aku punya mimpi 0.0001 pikometer.

Terlampau kecil sehingga kamu (tidak sengaja) menginjaknya hingga hancur lebih kecil. Bukan salahmu, aku tahu.

Terlampau kecil sehingga suaranya (tidak sengaja) tidak terdengar olehmu. Tak apa, bukan salahmu, aku tahu.

Terlampau kecil sehingga tak terasa adanya. (Tidak sengaja) terlewat olehmu. Bukan salahmu, aku tahu.

Terlampau kecil sehingga… ah, sudahlah.

Tapi, kamu tahu, bahkan mimpi sekecil itu mampu membuatku tertawa lebih keras dari biasanya; berlari lebih kencang dari biasanya; berdoa lebih kuat dari biasanya. Dan segala ketidaksengajaanmu terhadap mimpi 0.0001 pikometer-ku, mampu membuatku menangis pedih.

Aku mencintai mimpiku dengan kuat.

Mimpiku hanya sebesar 0.0001 pikometer. Yang kamu tahu, yang semua orang tahu, mimpi 0.0001 pikometer-ku akan tetap menjadi mimpi. Hingga nanti. Hingga kamu tahu, mimpi 0.0001 pikometer-ku ada. Hingga kamu tahu aku ada. Meskipun, mengharapkan itu terjadi pun hanyalah mimpi.

Aku mencintai mimpiku dengan kuat.


Dengan segala ketidakmungkinan, aku masih berdoa.

No comments:

Post a Comment