Aku punya mimpi 0.0001 pikometer.
Terlampau kecil sehingga kamu (tidak sengaja) menginjaknya
hingga hancur lebih kecil. Bukan salahmu, aku tahu.
Terlampau kecil sehingga suaranya (tidak sengaja) tidak
terdengar olehmu. Tak apa, bukan salahmu, aku tahu.
Terlampau kecil sehingga tak terasa adanya. (Tidak sengaja)
terlewat olehmu. Bukan salahmu, aku tahu.
Terlampau kecil sehingga… ah, sudahlah.
Tapi, kamu tahu, bahkan mimpi sekecil itu mampu membuatku
tertawa lebih keras dari biasanya; berlari lebih kencang dari biasanya; berdoa
lebih kuat dari biasanya. Dan segala ketidaksengajaanmu terhadap mimpi 0.0001
pikometer-ku, mampu membuatku menangis pedih.
Aku mencintai mimpiku dengan kuat.
Mimpiku hanya sebesar 0.0001 pikometer. Yang kamu tahu, yang
semua orang tahu, mimpi 0.0001 pikometer-ku akan tetap menjadi mimpi. Hingga
nanti. Hingga kamu tahu, mimpi 0.0001 pikometer-ku ada. Hingga kamu tahu aku ada. Meskipun, mengharapkan itu terjadi pun hanyalah mimpi.
Aku mencintai mimpiku dengan kuat.
Dengan segala ketidakmungkinan, aku masih berdoa.
No comments:
Post a Comment